img img img img

Hamilton Engine: Menjawab Tantangan Akuntansi Modern dengan Otomasi dan Prediksi Akunting

Hamilton Engine: Menjawab Tantangan Akuntansi Modern dengan Otomasi dan Prediksi Akunting

Jakarta, 20–21 Juni 2025 — “Kalau saya nggak dikasih sistem, saya resign.” Pernyataan ini bukan sekadar keluhan emosional, tetapi jeritan hati seorang akuntan setelah bertahun-tahun menangani ribuan kontrak secara manual. Kalimat ini mencerminkan tekanan yang saat ini dirasakan oleh banyak tim keuangan di Indonesia—tekanan yang menjadi benang merah dalam IAMI Conference 2025 bertema “The Frontier in ESG: Management Accountants’ Roles in Saving the Earth and Promoting National Prosperity”, yang digelar di Mövenpick Hotel Jakarta.

Salah satu sesi paling dinanti dalam konferensi ini datang dari Budi Rahman, Global IFRS Practice Lead dan Chief Product Architect dari PT Hamilton Prima Indonesia. Dalam presentasinya, ia menyampaikan bagaimana solusi buatan anak bangsa ini bisa menjawab kebutuhan akuntansi masa depan yang semakin prediktif, kompleks, dan digital.

Tantangan Akuntansi Modern: Standar Baru, Alat Lama

Regulasi global seperti IFRS 9, 15, 16, 17 bahkan 18, serta IFRS S1 & S2 untuk pelaporan keberlanjutan, telah memperluas cakupan dan kedalaman tanggung jawab akuntan. Namun, banyak perusahaan masih mengandalkan Excel sebagai alat utama.

Akibatnya:

  • Kesalahan input sering terjadi
  • Penutupan buku jadi lambat
  • Proses audit semakin menyita waktu dan tenaga

forward-looking, bukan hanya historical, akuntansi tidak bisa lagi berjalan dengan cara lama.

Hamilton Prima Indonesia: Menghadirkan Paradigma Baru

Mengawali presentasi, Budi Rachman menjelaskan asal mula nama perusahaannya yang unik. “Banyak yang bertanya, kenapa namanya bule banget? Kenapa bukan Gatotkaca?” ujarnya disambut tawa audiens. Nama Hamilton ternyata diambil dari Alexander Hamilton, pencetus sistem keuangan dan bank sentral pertama di Amerika Serikat. Menariknya, salah satu karya tulis Hamilton pada abad ke-18 justru menjadi inspirasi algoritma utama sistem Next Generation Predictive Accounting Engine< milik PT Hamilton Prima Indonesia.

PT Hamilton Prima Indonesia hadir sebagai pionir dalam predictive & automated accounting. Melalui teknologi yang dikembangkan oleh anak bangsa, Hamilton menyederhanakan proses akuntansi dan pelaporan dengan pendekatan berbasis data dan AI.

Menurut Budi Rahman, pendekatan classical accounting — yang berfokus pada pencatatan transaksi masa lalu — kini tidak lagi cukup. Kita terbiasa mencatat masa lalu. Padahal regulasi sekarang menuntut kita untuk melihat ke depan” ujarnya. Standar akuntansi modern seperti IFRS 9, 15, 16, hingga 17, serta dorongan terhadap transparansi ESG (IFRS S1 & S2), justru menuntut data yang bersifat prediktif.

“Dunia sudah berubah. Akuntansi juga harus berubah,” tegasnya. “Kita tidak lagi cukup hanya mencatat masa lalu. Kita perlu memperkirakan masa depan.”

Inilah yang mendasari lahirnya Hamilton Engine — sistem otomasi akuntansi yang tak hanya mencatat, tetapi juga memprediksi. Berbeda dengan sistem akuntansi tradisional, Hamilton tidak hanya mencatat transaksi yang sudah terjadi, tetapi juga:

  • Menganalisis skenario masa depan
  • Mematuhi standar pelaporan global seperti IFRS dan ESG
  • Menghasilkan jurnal, laporan, dan pengungkapan secara otomatis

Apa yang Membuat Hamilton Berbeda?

1. Prediktif, Bukan Hanya Historis

Hamilton dirancang untuk bekerja dengan data masa depan—baik itu proyeksi, asumsi manajemen, atau skenario bisnis—sehingga cocok untuk penerapan standar seperti IFRS 9, 15, 16 dan 17

2. ECMD: Kerangka Praktis untuk Atasi Regulasi Kompleks

Hamilton menggunakan pendekatan ECMD (Extraction, Classification, Measurement, Disclosure) untuk menyederhanakan seluruh alur pelaporan:

  • Extraction: Mengambil data relevan dari kontrak dan sistem internal.
  • Classification: Mengkategorikan data sesuai standar (misalnya jenis aset keuangan dalam IFRS 9).
  • Measurement: Menghitung berdasarkan aturan yang berlaku, termasuk asumsi dan judgment
  • Disclosure: Menyusun pengungkapan yang siap audit

Semua proses ini dapat dilakukan otomatis, dengan bantuan AI sebagai artificial expert yang mampu melakukan validasi, simulasi, dan penyesuaian cepat terhadap perubahan data.

3. Sistem yang Adaptif dan Efisien

Salah satu poin penting yang disampaikan adalah tingginya biaya dan kompleksitas implementasi standar seperti IFRS 17 di Eropa — yang bisa mencapai €50 juta. Dengan pendekatan lokal dan fleksibel, Hamilton menawarkan alternatif yang:

  • Lebih terjangkau
  • Mudah diimplementasikan
  • Tidak mengandalkan konsultan terus-menerus

Dan yang tak kalah penting — Hamilton didukung oleh tim lokal yang sepenuhnya berbasis di Indonesia. Hal ini memastikan:

  • Komunikasi berlangsung tanpa kendala bahasa atau zona waktu
  • Proses pendampingan, pelatihan, dan troubleshooting dapat dilakukan secara cepat dan efektif
  • Pemahaman kontekstual terhadap PSAK, peraturan OJK, dan praktik bisnis Indonesia yang lebih mendalam.

“Sistem yang terlalu rumit atau tidak kontekstual hanya akan menyulitkan pengguna, dan pada akhirnya bisa saja kembali ke proses manual,” Budi Rachman. “Hamilton dirancang agar benar-benar siap pakai dan mudah diadopsi.”

Kasus Nyata: Akuntansi Sewa dan Sell-and-Leaseback

Dalam sesi tersebut, Budi Rachman juga memaparkan studi kasus implementasi PSAK 116 (IFRS 16) di perusahaan telekomunikasi nasional yang memiliki ribuan menara dari Aceh hingga Papua. Tantangannya semakin berat saat perusahaan tersebut melakukan transaksi sell-and-leaseback, yang harus mematuhi dua standar sekaligus: IFRS 15 dan 16.

Dengan Hamilton Engine, seluruh proses — mulai dari pengakuan aset hak guna (Right-of-Use) hingga amortisasi dan pelaporan — dapat diselesaikan secara otomatis dan akurat.

Kesimpulan: Saatnya Akuntansi Bergerak ke Depan

Hamilton bukan dibuat untuk menggantikan peran akuntan, melainkan untuk memperkuat mereka. Dengan proses yang lebih otomatis dan prediktif, tim keuangan bisa kembali fokus pada analisis dan strategi, bukan sekadar rekonsiliasi manual.

Di era dimana “Excel kolaps dan akuntan resign,” Hamilton menawarkan jawaban yang relevan, sederhana, dan bisa diandalkan.

💡 Ingin tahu bagaimana Hamilton membantu perusahaan Anda menghadapi IFRS dan ESG secara lebih efisien?

Kunjungi www.hamiltonpi.co.id atau hubungi kami di 0823-1004-9500 untuk sesi demo gratis.

Leave a Reply

X